Talenta, jika mendengarnya mungkin kita akan teringat pada kisah hamba yang dipercayakan beberapa talenta oleh tuannya. Mungking kita hanya berpikir bahwa talenta hanya berupa bakat atau karunia roh saja. Tapi pernahkah kita berpikir bahwa keselamatan yang dari TUHAN juga adalah talenta?

Talenta adalah jumlah emas yang sangat luar biasa banyaknya. Bahkan diibaratkan seorang pekerja harian haruslah menyimpan penghasilannya sehari-hari selama 32 tahun untuk bisa memperoleh 1 talenta, tanpa memakainya sedikit pun bahkan untuk makan! Ini adalah pekerja harian, bukan hamba. Dalam konteks zaman Perjanjian Lama dan Baru, keduanya jauh berbeda. Hamba tidak diupah seperti pekerja harian karena adalah kepunyaan tuannya, sebagai gantinya mereka tinggal dengan tuannya di rumah sang tuan. Hamba tidak akan pernah memiliki sedinar pun uang, apalagi setalenta. Jelaslah bila talenta yang dipercayakan pada para hamba dalam cerita pada Matius 25 : 14 - 30 adalah sesuatu yang di luar kebiasaan. 

Keselamatan yang kita miliki juga adalah sebuah talenta. Kita tidak layak untuk memiliki keselamatan itu, namun dilayakkan oleh-Nya sendiri melalui pengorbanan Yesus di kayu salib. Oleh karena itu keselamatan kita harus tetap mengerjakan keselamatan kita (Filipi 2 :12 - 13) sebagai sebuah talenta yang harus berkembang. Bagaimana caranya? Kita harus bersaksi, bukan saja hanya dengan memberitakan Injil, namun juga melalui hidup kita. Diri kita adalah kitab yang terbuka yang siap dibaca oleh siapa saja. Jadikan diri kita sebagai kitab yang memuat nama TUHAN di dalamnya, sehingga semua orang mengenal diri-Nya melalui diri kita. Kita juga harus berbuah dalam roh. Dengan demikian keselamatan yang telah diberikan TUHAN kepada kita menjadi berarti untuk-Nya. 

Terpujilah nama TUHAN kita sekarang dan selamanya! Amin!

0 comments: