Bagaimanakah kita memakai waktu kita dalam menjalani hidup ini? Adakah kita tergesa-gesa dan selalu berkata tidak punya cukup waktu untuk segala sesuatu? Apabila ini terjadi, maka waspadalah! Iblis mulai menyerang kita saat kita berkata “Saya tidak punya cukup waktu untuk apapun yang saya lakukan” atau “Terlalu banyak yang harus dilakukan, namun terlalu sedikit waktu yang diberikan TUHAN”. Dan apabila kita tidak segera menyadari apa keinginan TUHAN terhadap kita berkaitan dengan waktu ini, maka kita bisa terpeleset dan jatuh dalam beragam pencobaan.

Saat kita merasa selalu kekurangan waktu, kita memicu diri kita untuk menderita. TUHAN Yesus telah memeringatkan kita mengenai hal ini (Matius 6 : 27). Selalu merasa dikejar-kejar oleh waktu karena kesibukan kita merupakan sumber utama stress, dan stress adalah musuh utama dari damai sejahtera. Lalu bagaimanakah cara kita menghindari hal tersebut? Yesus telah menunjukkan pada kita jalan keluarnya (Matius 6 : 33).

Saat kita mencari Kerajaan Allah, kita belajar untuk menghargai segala ciptaan-NYA. Kita belajar untuk menikmati segala hal yang diberi-NYA, termasuk waktu yang kita jalani. Dan dengan demikian mendekatkan kita pada-NYA.

Segala sesuatu memiliki waktunya sendiri. Alangkah indahnya apabila kita membiarkan segala sesuatunya indah pada waktunya (Pengkhotbah 3 : 11). Karena dengan demikian kta tidak membiarkan damai sejahtera kita terampas, dan sebaliknya menambah damai sejahtera yang kita miliki melalui penyerahan diri pada-NYA.

Terpujilah nama TUHAN kita; dahulu, sekarang dan selamanya! Amin!

Talenta, jika mendengarnya mungkin kita akan teringat pada kisah hamba yang dipercayakan beberapa talenta oleh tuannya. Mungking kita hanya berpikir bahwa talenta hanya berupa bakat atau karunia roh saja. Tapi pernahkah kita berpikir bahwa keselamatan yang dari TUHAN juga adalah talenta?

Talenta adalah jumlah emas yang sangat luar biasa banyaknya. Bahkan diibaratkan seorang pekerja harian haruslah menyimpan penghasilannya sehari-hari selama 32 tahun untuk bisa memperoleh 1 talenta, tanpa memakainya sedikit pun bahkan untuk makan! Ini adalah pekerja harian, bukan hamba. Dalam konteks zaman Perjanjian Lama dan Baru, keduanya jauh berbeda. Hamba tidak diupah seperti pekerja harian karena adalah kepunyaan tuannya, sebagai gantinya mereka tinggal dengan tuannya di rumah sang tuan. Hamba tidak akan pernah memiliki sedinar pun uang, apalagi setalenta. Jelaslah bila talenta yang dipercayakan pada para hamba dalam cerita pada Matius 25 : 14 - 30 adalah sesuatu yang di luar kebiasaan. 

Keselamatan yang kita miliki juga adalah sebuah talenta. Kita tidak layak untuk memiliki keselamatan itu, namun dilayakkan oleh-Nya sendiri melalui pengorbanan Yesus di kayu salib. Oleh karena itu keselamatan kita harus tetap mengerjakan keselamatan kita (Filipi 2 :12 - 13) sebagai sebuah talenta yang harus berkembang. Bagaimana caranya? Kita harus bersaksi, bukan saja hanya dengan memberitakan Injil, namun juga melalui hidup kita. Diri kita adalah kitab yang terbuka yang siap dibaca oleh siapa saja. Jadikan diri kita sebagai kitab yang memuat nama TUHAN di dalamnya, sehingga semua orang mengenal diri-Nya melalui diri kita. Kita juga harus berbuah dalam roh. Dengan demikian keselamatan yang telah diberikan TUHAN kepada kita menjadi berarti untuk-Nya. 

Terpujilah nama TUHAN kita sekarang dan selamanya! Amin!

Bersyukurlah!

Jika Anda sekarang ini adalah Kristen, ada satu hal yang ingin saya katakan: BERSYUKURLAH!

Tahukan Anda bila hanya sedikit orang yang dikaruniakan hikmat untuk menjadi Kristen? Bila Dia tidak mengaruniakan hal ini pada Anda, niscaya Anda tidak akan menjadi Kristen. Hanya yang dipilih olehNya sajalah yang diberikan hikmat untuk memahami ajaran kebenaran yang disampaikan-Nya. Hikmat manusia tidak dapat mencapainya, hanya dengan kemurahan-Nya saja kita diselamatkan! Hanya ROH ALLAH saja yang dapat memberikan hal ini kepada kita (Efesus 1:17).

Banyak orang yang mempertanyakan Dia yang telah menyelamatkan dunia. Yesus dipandang sebagai pembohong besar. Dikatakan oleh mereka Dia tidak pernah mati. Ada banyak orang yang menyatakan seperti itu dengan hikmat mereka (seperti Ahmed Deedat, yang memutarbalikkan pernyataan dalam Injil, seolah-olah itulah yang sebenarnya). Ketahuilah bahwa Injil dan Firman Allah yang hidup adalah hasil dari pikiran-Nya sendiri, yang sangat-sangat tidak terjangkau oleh kita manusia. Jadi mana mungkin kita dapat menggunakan logika dan pikiran kita untuk mencapai jalan-jalan-nya yang tidak terjangakau oleh akal budi kita? Hanya orang-orang yang dikehendaki-Nya saja yang diberi-Nya hikmat untuk mengerti (Lukas 8:10).

TUHAN telah memilih kita. TUHAN telah menetapkan kita sebagai orang-orang yang akan diselamatkan pada saat penghakiman nanti. Jangan biarkan Firman TUHAN yang ditaburkan oleh Dia yang kita sembah mati begitu saja sebelum sempat berakar dan bertumbuh.

Saya berdoa semoga kita sekalian dikuatkan selalu. Semoga TUHAN senantiasa dapat kita rasakan setiap saat. DIA ada di dekat kita, namun ada kalanya kita yang tidak sadar DIA ada di dekat kita. Marilah kita saling mendoakan satu sama lain agar kita dikuatkan dan disembuhkan oleh-Nya (Yakobus 5:16). Doakan juga agar pelayanan ini tidak berhenti sampai di sini. Saya tidak memungkiri fakta bahwa saya juga manusia biasa yang dapat jatuh di dalam dosa. Namun dengan pertolongan-Nya saya yakin saya (dan juga semua yang percaya pada-Nya) dapat bertahan.

Bersyukurlah karena TUHAN senantasa beserta kita. Syalom Alaikhem!

http://www.looktojesus.com. Try to come here if you have a time!

Pernahkah Anda merasakan pertolongan TUHAN terkadang tidak terduga bentuknya? Bisa saja berasal dari orang yang bahkan sangat asing bagi Anda. Atau kebetulan yang sangat menakjubkan. Terkadang Dia memakai orang yang adalah kenalan lama kita, yang sudah lama kita tidak jumpai.

Itulah yang saya alami selama 8 hari di rumah sakit dalam rangka operasi hidung. Saat lemah dan tidak punya daya, bingung dalam menunggu operasi, ketakutan dan kuatir, Dia senantiasa menunjukkan jalan-Nya yang ajaib sehingga saya bebas dari hal tersebut. Bagi saya, semua orang yang percaya pada-Nya saling terhubung. Pertama-tama kepada Dia sendiri, dan kemudian pada sesama kita. Hal ini mirip sekali dengan jaringan situs di dunia maya ini. Anggaplah begini: Dia adalah Situs besar dimana kita membuat link. Dan kita sebagai situs kecil yang ter-link padanya. Selain itu juga ada banyak sekali link-link lain selain kita. Saat kita butuh pertolongan, Dia bisa saja memakai salah satu link lainnya untuk datang dan membantu kita. Demikianlah TUHAN mempersatukan kita.

Meskipun beda denominasi, selama kita masih ter-link dengan-NYa, kita tetap dapat dipakai TUHAN dalam pekerjaan-Nya. Jangan menjadikan perbedaan sebagai alasan untuk menolak pekerjaan apapun dari-NYa. Kiranya TUHAN menyertai kita sekalian !

Sola Gracia!

Welcome to this blog! That's not coincidence if you've arrived here. I made this blog as my service to Him. Thank you for your coming. Actually, I want to add some authors for this blog. But, are you want it? Tell me if you want it, and let's worship Him together. You cand send me a letter to here. Please come, and let's testify our God to the world! If the devil can use Internet to defeat people, we can save them back by Internet, too!

He will come back soon! Are you ready now?
May GOD bless us!